CSS Drop Down Menu by PureCSSMenu.com
www.Desa-Informasi.blogspot.com - New! - DESA INFORMASI kini dapat di akses dari seluler anda, di alamat: http://desa-informasi.blogspot.com/?m=1
a

2 Mei 2011

Indonesia Butuh Kurikulum Pendidikan Kreatif

Desa-Informasi-Medan, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan DPRD Kota Medan Hasyim SE menilai, saat ini, Indonesia membutuhkan kurikulum pendidikan yang kreatif, inovatif dan tidak membosankan. Sehingga akan tumbuh pelajar yang berkemampuan untuk menciptakan teknologi.

Menurut Hasyim, disadari atau tidak, selama ini para pelajar atau generasi penerus bangsa cenderung konsumtif. Mulai dari produk yang dihasilkan dengan proses teknologi tinggi maupun teknologi sederhana. "Kita tinggal memakainya. Karena kita melihat bahwa pendidikan selama ini tidak memberikan pola kreatif bagi pendidikan," kata Hasyim kepada wartawan, Sabtu (30/4).

Dikatakannya, pola-pola kurikulum sekarang sudah ketinggalan zaman, karena pendidikan hanya menjadikan pemuda seolah-olah mesin, tidak mampu untuk berfikir kreatif dan inovatif.

Dampak luas dari pola pendidikan dan kurikulum yang kuno adalah, lanjut politisi Tionghoa, bangsa ini akan semakin minim dari Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang berkulitas, mumpuni dan memiliki terobosan-terobosan baru. "Bangsa kita sebenarnya mampu menjadi bangsa yang maju, jika memiliki SDM yang unggul. Untuk membangun SDM yang unggul hanya ada satu jalan, yakni pendidikan". 

Ditambahkannya, proses pendidikan sekarang hanya berupa transfer ilmu pengetahuan saja. Hal ini, lanjut Hasyim, tidaklah cukup untuk membentuk pribadi yang kreatif dan inovatif. Melainkan siswa juga harus dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan dalam mengimplementasikan ilmunya di dalam masyarakat. 
"Pendidikan harus benar-benar dapat memenuhi kebutuhan bagi dirinya pribadi maupun masyarakat. Pendidikan seperti itu hanya dapat dilakukan melalui pendidikan kreatif, yakni proses pendidikan yang dilakukan seorang guru secara kreatif dan inovatif," jelas Hasyim.

Untuk itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Medan ini meminta pemerintah membuat kurikulum pendidikan yang kreatif dan inovatif. Pemerintah dapat menggandeng Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan ataupun instansi terkait untuk menyusun kurikulum kreatif tersebut.

Pendidikan Moral
Dalam kesempatan itu, Hasyim juga mengingatkan kepada pemerintah pentingnya pendidikan moral dan budi pekerti. Sebab, selama satu dasawarsa Indonesia mengalami degradasi moral yang signifikan. Ini dapat dilihat dari maraknya aksi pelecehan seksual, pemerkosaan, tawuran antarpelajar dan berbagai kenakalan remaja lainnya.

"Pendidikan moral perlu menjadi prioritas dalam kehidupan. Adanya panutan nilai, moral, dan norma dalam diri manusia dan kehidupan akan sangat menentukan totalitas diri individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial, dan kehidupan individu," papar Hasyim.

Oleh karena itu, kata dia, pendidikan nilai yang mengarah pada pembentukan moral yang sesuai dengan norma-norma kebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia utuh dalam konteks sosialnya. (sug)



0 komentar:

Posting Komentar

Loading
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger