Desa-informasi, Satu dari empat penggemar porno menjadi tidak tertarik berhubungan seks dengan pasangan. Dari survey terbaru, terungkap bahwa secara rata-rata, pria muda menghabiskan waktu 2 jam per minggu untuk menyaksikan pornografi di Internet. Di kalangan wanita muda, angkanya jauh lebih rendah, yakni hanya 15 menit per minggu.
Survey yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang pria dan wanita berusia 18 sampai 24 tahun itu juga mengungkapkan bahwa satu dari empat pria khawatir bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk porno.
Satu dari 3 penikmat pornografi tingkat ringan yang menghabiskan kurang dari satu jam per minggu dalam menonton porno menyebutkan, akibat hobinya, mereka telah mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan tugas atau menghadiri pertemuan.
Namun demikian, angkanya naik menjadi empat dari lima orang di kalangan penggemar berat pornografi yang menyaksikan porno lebih dari 10 jam per minggu yang mencakup 4 persen dari seluruh responden. Sebagai informasi, oleh kalangan dokter, penikmat pornografi kelas berat seperti ini disebut sebagai kalangan “problematik dan berpotensi kompulsif”.
Penelitian juga menemukan bahwa satu dari empat pria khawatir tentang jenis gambar yang mereka tonton. Adapun satu dari 3 pecinta pornografi kelas ringan merasa kebiasaan mereka telah merugikan pasangan atau menyebabkan masalah dalam hubungan mereka. Di kalangan penggemar berat yang menyaksikan lebih dari 10 jam, angkanya naik menjadi 7 dari 10.
Satu dari empat penggemar menyatakan bahwa menikmati tayangan porno menurunkan ketertarikan mereka untuk berhubungan seks dengan pasangan. Angka ini naik menjadi 3 dari 5 orang pada penggemar berat.
“Mereka yang menghabiskan banyak waktu mengakses pornografi tidaklah mendapatkan kesenangan,” kata Heather Wood, dokter dari Portman Clinic, Inggris yang melakukan penelitian, seperti dikutip dari Express, 26 April 2011.
Wood menyebutkan, mereka semakin mengkhawatirkan diri mereka, khawatir dengan apa yang mereka lihat, dan semakin banyak yang melaporkan telah mengalami masalah dalam hubungannya. Sebagai contoh, pria muda berharap bahwa pasangannya bersedia berlaku seperti bintang porno saat di kamar tidur.
Survey yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang pria dan wanita berusia 18 sampai 24 tahun itu juga mengungkapkan bahwa satu dari empat pria khawatir bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk porno.
Satu dari 3 penikmat pornografi tingkat ringan yang menghabiskan kurang dari satu jam per minggu dalam menonton porno menyebutkan, akibat hobinya, mereka telah mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan tugas atau menghadiri pertemuan.
Namun demikian, angkanya naik menjadi empat dari lima orang di kalangan penggemar berat pornografi yang menyaksikan porno lebih dari 10 jam per minggu yang mencakup 4 persen dari seluruh responden. Sebagai informasi, oleh kalangan dokter, penikmat pornografi kelas berat seperti ini disebut sebagai kalangan “problematik dan berpotensi kompulsif”.
Penelitian juga menemukan bahwa satu dari empat pria khawatir tentang jenis gambar yang mereka tonton. Adapun satu dari 3 pecinta pornografi kelas ringan merasa kebiasaan mereka telah merugikan pasangan atau menyebabkan masalah dalam hubungan mereka. Di kalangan penggemar berat yang menyaksikan lebih dari 10 jam, angkanya naik menjadi 7 dari 10.
Satu dari empat penggemar menyatakan bahwa menikmati tayangan porno menurunkan ketertarikan mereka untuk berhubungan seks dengan pasangan. Angka ini naik menjadi 3 dari 5 orang pada penggemar berat.
“Mereka yang menghabiskan banyak waktu mengakses pornografi tidaklah mendapatkan kesenangan,” kata Heather Wood, dokter dari Portman Clinic, Inggris yang melakukan penelitian, seperti dikutip dari Express, 26 April 2011.
Wood menyebutkan, mereka semakin mengkhawatirkan diri mereka, khawatir dengan apa yang mereka lihat, dan semakin banyak yang melaporkan telah mengalami masalah dalam hubungannya. Sebagai contoh, pria muda berharap bahwa pasangannya bersedia berlaku seperti bintang porno saat di kamar tidur.
0 komentar:
Posting Komentar